OTO-CYBER

Pages

Cinta Sejati Untuk selamanya On Senin, 07 Juni 2010

yamaha-motor.co.id - Perkembangan sejarah kendaraan roda dua dimasa lalu, dimana saat itu motor hanya bisa dinikmati atau dikendarai mayoritas oleh kaum laki ? laki. Maka di tahun 2002 Yamaha memberikan gebrakan dengan mengeluarkan produk motor automatic bagi kaum wanita. Yamaha matic dari tahun ke tahun selalu berupaya untuk mengerti konsumennya dengan design yang disesuaikan bagi karakteristik konsumen Indonesia. Seiring perkembangan zaman, saat ini Yamaha menjadi pelopor matic di Indonesia hal ini terbukti dengan hampir 4 juta konsumen Indonesia menggunakan Yamaha matic.

Di awal tahun 2010 Yamaha berupaya untuk terus berinovasi dalam dunia otomotif khususnya di pangsa pasar Indonesia. Tahun ini Yamaha membuktikan eksistensinya dengan memberikan warna baru di pasar motor automatic tanah air. Yamaha menghadirkan Yamaha Xeon sebagai pelengkap dari keluarga automatic, selain produk Yamaha sebelumnya yaitu Mio dan Mio Soul.

Yamaha Xeon hadir dengan model sporty dan tampilan yang stylish. Xeon dengan kapasitas mesin 125cc didukung Powerful Engine yang responsif, yaitu dengan beberapa keunggulan mesin seperti DiAsil Cylinder yang menjaga kondisi mesin tetap stabil saat dikendarai, berpengaruh pada bahan bakar lebih irit dan daya tahan yang kuat terhadap gesekan / aus. Forged Piston yang dibuat dengan proses tempa / dipadatkan sehingga menjadikan lebih kuat, ringan dan tahan lama. Throttle Position Sensor yang berfungsi mengatur waktu pengapian pada busi. Untuk pengaturan temperatur agar tetap stabil Xeon dilengkapi dengan radiator menggunakan Liquid Cooled.

Dengan dikeluarkannya produk baru ini Yamaha optimis mampu bersaing di dunia industri otomotif, karena Xeon memiliki keunggulan teknologi yang tinggi di kelas automatic. Yamaha Semakin Di Depan.

Xtraordinary Performance.
Powerful, Sporty, Stylish.
Xeon, Semakin Tak Tertandingi!

Dimensi
P x L x T
1.850 mm x 685 mm x 1.050 mm
Jarak sumbu roda
1.260 mm
Jarak terendah ke tanah
125 mm
Tinggi tempat duduk
750 mm
Berat isi
103 kg
Kapasitas tangki Bensin
4.1 Liter
Mesin
Tipe mesin
4 Langkah, 2 Valve SOHC, Berpendingin cairan
Jumlah/Posisi silinder
Cylinder Tunggal / Mendatar
Volume silinder
124 cc
Diameter x Langkah
52.4 x 57.9 mm
Perbandingan kompresi
10.9 : 1
Daya maksimum
8.05 kW / 8.500 rpm
Torsi maksimum
10.1 N.m / 7.000 rpm
Sistem starter
Electric Starter dan Kick Starter
Sistem pelumasan
Basah
Kapasitas oli mesin
Total : 0.9 Liter / Penggantian Berkala : 0,8 Liter
Tipe karburator
(MIKUNI) BS26SH x 1
Tipe kopling
Kering, Kopling sentrifugal
Tipe transmisi
CVT otomatis
Pola pengoperasian transmisi
Otomatis
Rangka
Tipe rangka
Pipa Baja
Suspensi depan
Teleskopik
Suspensi belakang
Suspensi Tunggal
Ban depan
70/90 ? 14M/C 38P
Ban belakang
90/80 ? 14 M/C 44P
Rem depan
Cakram
Rem belakang
Tromol
Kelistrikan
Sistem pengapian
DC C.D.I
Battery YTZ5S
(MF Battery)
Tipe busi
CR7E

Cinta Sejati Untuk selamanya On Jumat, 04 Juni 2010

Barcover - Pemilik Yamaha Mio Sporty bernama Zona Jember – karena asalnya dari Jember - ini memang ingin tampil beda. Upayanya dilakukan dengan mencomot cover depan Suzuki Skywave 125 lengkap berikut lampu. Pantas jika hasil modif ini disebut gelombang angkasa yang diambil dari arti Skywave.

Kemudian Zona menggandeng Didik dari Difa Modified (DM) untuk memenuhi ambisinya. “Aku pengin motor diubah gaya racing look tapi jangan meniru yang sudah ada,” papar Zona berfilosofi.

Pas memang memilih lampu Skywave. Selain belum pernah dibikin pelaku customized, juga dianggap tidak norak. Lampu Skywave 125 yang dua mata itu juga identik sama moge Yamaha R1.

Didik tidak hanya main sekwilda alias sekitar wilayah dada. Dia juga mulai menyentuh pantat yang awalnya dianggap kurang bohay atau kurang nungging. Makanya dibikin lebih sporty lewat operasi yang bukan operasi plastik. Melainkan operasi fiberglass.

Untuk bagian belakang Didik mengusung jok single seater ala pacuan MotoGP, guna mengejar kesan racing. Meski berkesan sporty, modifikator satu ini juga menambahkan lampu belakang yang ditanam pada bodi belakang. Sehingga tetap mengutamakan safety.

Aroma racing di pantat pun bertambah kental dengan menggusur knalpot standar dipindah ke bawah atau kolong seperti di MotoGP. Selain di undertail, juga ada di kolong. Ini hanya akal-akalan lantaran di pantat sudah ada lampu dan memaksa pipa buang tidak bisa model undertail.

Gaya knalpot macam ini sebenarnya tidak hanya ada di balap MotoGP. Di moge (motor gede) juga banyak yang menerapkan. "Tapi aslinya saya meniru knalpot milik Vespa," kekeh Didik.

Dari dada dan pantat, Didik meraba kaki. Satu set pelek Ride It dan empat cakram Kawasaki Ninja turut mengawal bagian pengereman.

Pemasangan cakram belakang dibarengi pemilihan lengan ayun. Sehingga jadi berfungsi ganda. Tidak hanya sebagai pegangan kaliper rem. Melainkan juga sebagai stabiliser atau penahan roda.

Lengan ini lumayan jitu mengatasi gejala miring ke kanan lantaran as roda Mio hanya ditumpu dari sebelah kiri. Buat skubek versi racing, penambahan lengan ini bisa dikatakan fungsi sekaligus safety.

Untuk bagian atas kaki depan, ada setang bawaan pabrik yang masih tertutup. Kini sudah diganti model terbuka. Dipasang satu set setang berikut segitiga dari Yamaha X1R versi Thailand.

DATA MODIFIKASI
Ban depan : ND Rubber 1,20x80
Ban belakang : ND Rubber 1,40x80
Teromol depan : Ninja
Sok belakang : Showa
Cutting stiker : By Roja Cut
Difa Modified : 0813-3672-3900

Cinta Sejati Untuk selamanya On

JAKARTA, RABU - Malang lagi dilanda deman low rider. Lihat saja karya Fatkhur Rohman terhadap Yamaha Mio 2004. Skubek yang dimodif konsep low rider punya terobosan baru. Saya tidak hanya memanjangkan lengan ayun, tapi juga melebarkan sokbreker depan supaya sumbu roda makin panjang," ungkap sarjana teknik alumnus Universitas Islam Malang (Unisma) itu.

Menariknya, konsep memanjangkan wheelbase cukup sederhana. hanya menambah lengan agar posisi as roda jadi di depan sokbreker. Diikuti pula dengan membalik sokbreker depan, sehingga posisi rem cakram yang tadinya di sisi kanan jadi di kiri. Teknik ini membawa risiko karena dudukan kaliper yang semula di belakang tabung sokbreker kanan, kini jadi di depan sokbreker kiri. "Pemasangan kaliper agak sulit, makanya harus menambah pelat sepanjang 50 mm supaya ada ruang untuk dudukan kaliper," jelas Fatkhur.

Risiko lainnya lagi, sokbreker standar jadi empuk akibat lengannya memanjang. Bakan saat di tes jalan, sepatbor mentok besi segitiga. Solusinya menambah oli sokbreker. Beres dengan kaki depan, giliran yang belakang dan garapannya lebih sederhana. Untuk memperpanjang swing arm ke poros lengan ayun dengan bantuan bikin semacam jembatan. Agar kokoh, konstruksi besi kotak yang kopong dibuat seperti tangga.

Setelah selesai, Fatkhur merasa karyanya belum sempurna.Konstruksi asli monosok belakang tidak kuat. yang dirasa, suspensi motor terlalu empuk dan mantul. Makanya ia mengubah jadi sokbreker ganda di sisi kiri. Caranya, dudukan bawah sok tetap memanfaatkan posisi asli di mesin, hanya dudukan bawah peredam kejut dibuatkan baru. Dan sekarang terlihat seimbang.

Agar Mio bisa lebih mengundang perhatian, kelir motor yang tadinya biru diubah kunig yang terinspirasi dari Jazz. Supaya tidak kelhiat polos, pada bagian belakang ditambah ornamen airbrush tengkorak tipis merah menyala garapan Gaok Airbrush.Trus pada bagian buritan dikasih kamera CCTV yang diletakkan di balik lampu rem. Keren, abis

Cinta Sejati Untuk selamanya On Rabu, 26 Mei 2010


ototrend.com - Modifikasi berbasis Yamaha Mio 125 di Thailand nggak Cuma dilakoni sejumlah pabrikan dan dealer, tim modifikator hingga racing juga banyak unjuk kreasi di ajang Bangkok Motorshow 2010 lalu. Salah satunya besutan anyar tim CUD Racing Motorsport.

SPORT RACING CONCEPT
Beda dengan pemahaman sport racing di tanah air. Jika di negri seberang konsep bergaya macho bak sportbike dikategorikan sport racing, kalo di dalam negri lebih familiar disebut dengan gaya racing saja. CUD Motorsport membidik desain dinamis Mio 125 yang cenderung agresive dengan sokongan modifikasi yang lebih simpel namun penuh dengan kreasi modifikasi. Gaya sport atau racing yang cenderung kencang disentuh di sektor bodi yang tidak banyak ditambal sulam dengan bentukan custom fiber.

BODI SIMPEL KARBON
Dilebur dengan warna merah Ferrari, sentuhan lapisan laminasi paper dipasang dibeberapa bagian bodi. Seperti aseso cover spidometer, box sayap, tengah batok lampu dan dada depan yang dimotif karbon kevlar. Makin menguatkan tema racing, ekor belakang dikepras separuh sisi bawah sehingga nampak meruncing. Pembenahannya lampu belakang dipindah di sepatbor berbahan aluminium diral dan bawah bodi ditutup fiber hingga tampil ringkas dan rapi.

HOTWHEEL
Sisi bawah nggak tanggung-tanggung dipasang pelek besar produk variasi Hotwheel berukuran lebar 5 inch menyesaki kedua lingkar roda. Uniknya sisi depan terpasang karet ban Bridgestone kotak profil ban mobil yang dipesan khusus dan tidak dipakai di jalanan umum, sedang belakang berukuran lebar hingga 140/60/14. Desain istimewa memang di bentuk pelek yang dipasang palang dobel dengan lekuk pelek mobil ini, makin kokoh asesoris braket kaliper belakang yang juga difungsikan sebagai standart belakang dibentuk model pipa tubular yang dicat merah semakin menguatkan konsep sporty konsep.

DETIL KHAS BANGKOK
Variasi terbaru jadi penambah unsur modifikasi tim CUD Motorsport. Kedua piringan cakram depan dijepit kaliper single line brake terbaru dari produk Panom. Monosok YSS racing berkelir kuning, master kaliper GNera dibagian belakang terpasang dengan braket custom dari bahan aluminium yang dicustom sendiri dengan tonjokan stut rem tromol dari Nui Racing project.

SPEK MODIF;
KALIPER: Panom&GNera, SOK DPN: G@Z1, PELEK: Hootwheel custom, BAN: Bridgestone 140/60x14, MONOSOK: YSS Racing, KNALPOT: XO High Performance, HANDEL: Posh Factire, MODIFIKATOR: CUD Racing Motorsport

ASESORIS TERBARU FOR YAMAHA XEON 125

Yamaha Mio 125 atau Xeon di Indonesia selain berdesain model gres, serbuan asesorisnya juga nggak kalah seru. Dijamin nggak berapa lama lagi asesoris-asesoris ini bakal didatangkan ke tanah air. Produk keren macam tabung sokbreker depan merk Combis model upside down dengan ujung bawah miring mengikuti lekukan braket mounting kaliper. Ada pula tabung sokbreker Showa upside down warna emas dengan tabung bawah kotak. Paduannya kaliper dengan posisi slang oli diatas kapala kaliper merk RGS, SRT, Tokico Custom, yang dilepas dengan harga 500 baht atau sekitar Rp 150 ribu. Asesoris lain tabung sokbreker YSS bertabung gas juga bisa jadi alternatif mendongkrak kaki-kaki Xeon makin keren.

Cinta Sejati Untuk selamanya On Kamis, 20 Mei 2010


ototrend.com - Di ranah sport modify, sudah lama berkembang aliran fighter, yang kemudian terpecah lagi dalam banyak ragam, termasuk hyperfighter hingga minor fighter. Nah, konsep seperti ini juga bisa diaplikasikan di motor matic, seperti yang digarap oleh Indra Andriyanto asal Banjarnegara. Modalnya Yamaha Mio, yang sudah lebih dulu didandani dengan bodykit dari fiber.
Bodykit ini sendiri tidak benar-benar baru, tetapi tetap berplatform bodi Mio yang super mulus. Bentuk rounded-nya masih kelihatan jelas, meskipun dari kedok depan, fender, sisi samping hingga buritan sudah ditambah fiber di sana-sini.

Agar tidak meninggalkan ciri khas Mio, ada beberapa konstruksi dan bentuk yang tetap dipertahanakan, terutama di dek tengah. Lampu utama sendiri ditutup, tinggal menyisakan sign lamp kecil di sisi kanan dan kiri. Sementara, bagian samping ditambah add lips fairing minimalis.

Sementara, buritan dipangkas abis. Pasalnya, Indra menjejalinya dengan satu set lampu belakang Honda CS1 yang berprofil kecil tapi memanjang. Bentuk ini dirasa cocok dengan karakter fighter yang nungging.

Khusus kaki-kaki, profil roda agak lebar dan gambot diterapkan, biar lebih garang. So pasti, engine dan CVT box agak dimolorkan. Posisi sok belakang dibuat merebah, tanpa mengurangi kenyamanan peredaman jalan. Finishing akhir, Indra menggabungkan warna silver merah tanpa grafis ribet. Agar terkesan sporty dan fighter sejati. punk

SPEK MODIF
SOK DPN : Trusty, BAN DPN : Swallow 100/70-14, BAN BLK : Swallow 140/60-14,, SOK BLK : Custom, BODYKIT : Fibertrend, KALIPER BLK : Brembo, LAMPU BLK : CS1,

Cinta Sejati Untuk selamanya On Selasa, 18 Mei 2010


LE MANS/okezone.com – Nicky Hayden menganggapi Sirkuit Le Mans, Prancis, merupakan lintasan tersulit yang dihadapi sepanjang kariernya. Benarkah?

“Le Mans mungkin lintasan terberat dalam kalender saya. Sebab, ini adalah trek dimana saya tidak pernah meraih podium atau berada di grid depan. Menarik melihat bagaimana balapan tahun ini,” kata hayden.

Hayden sedang dalam performa terbaik pada balapan MotoGP 2010 ini. Betapa tidak, jagoan Ducati tersebut berhasil dua kali menyentuh garis finish di lomba adu cepat musim ini.

The Kentucky Rider nyaris meraih podium juara pada balapan pembuka di Qatar. Kemudian, mantan bintang Repsol Honda ini mengalahkan rekan setimnya Casey Stoner di Jerez.

“Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, kami memang mengawali musim ini dengan gemilang. Tapi, saya tidak mau jumawa dan terus bekerja karena karena target kami adalah tampil konsisten,” ujar Hayden

“Saya mulai nyaman dengan motor dan tim. Saya menikmati kompetisi ini dan saya merasa sangat yakin bisa meraih yang terbaik musim ini,” tandas juara dunia 2006 tersebut dilansir Crash.net, Rabu (19/5/2010).

Cinta Sejati Untuk selamanya On


ototrend.com - Setelah mengikuti perkembangan bore up Mio hingga ramai diaplikasi dipakai balap, gerai variasi pun makin getol meluncurkan varian part bore up ke pasaran. Khususnya ukuran 58,5 mm dan 65 mm. Disini ada aturan yang menarik untuk diikuti, sehubungan dengan mekanis mesin skutik yang selalu bergasing di rpm tinggi.

“Paling mengkhawatirkan adalah sisa ketebalan liner yang ideal serta tinggi pantat silinder, agar tetap aman, ”buka Ayung dari Rayya Perkasa Motosport di Kalibutuh 131, Surabaya.

Sesuai dengan hasil riset dan data yang dikumpulkan, untuk bore up 65 mm ketebalan liner adalah 2,5 mm. Sedang yang bore up 58,5 mm perhitungan sisa ketebalan liner nya masih aman dalam hitungan 4,5 mm. Bagaimana dengan tinggi piston yang ideal ? Hal ini layaknya dijadikan prioritas saat proses bore up. Sebab tinggi piston juga berpengaruh dengan keamanan piston itu sendiri.

“Kalau terlalu tinggi dan lebih dari 38,5 mm, bisa jadi ketika piston berada di TMB pantat piston akan membentur stang piston dan daun as kruk. Tinggi piston 37,5 mm berlaku buat bore up 65 mm, ”ingat Ayung.

Sedang bore up 58,5 mm, tinggi pistonnya dapat memakai ukuran 38,5 mm. Sebab, makin kecilnya diameter piston, makin jauh pula jarak pantat piston dengan stang piston. Sehingga masih aman meskipun lebih tinggi dimensi pistonnya.

Beda dengan bagian tinggi pantat linernya, kalau bore up 65 mm tinggi pantat liner dapat diaplikasi dengan tinggi 21 mm. Dan yang bore up 58,5 mm, untuk tinggi pantat linernya bisa memakai 20 mm. “Kalau di bagian ini hanya mengikuti dimensi tinggi piston, untuk memastikan keseluruhan bodi piston mendapat pelumasan maksimal,”yakin Ayung. .: pid

Cinta Sejati Untuk selamanya On Senin, 17 Mei 2010


ototrend.com - Jawara Sport 4 tak tune up s/d 200 cc, masih dikangkangi Tiger milik tim San Tekhnik, Surabaya yang tembus 8,4 detik di trek lurus 201 meter. Basis kreto yang biasa memakai CB-125 mulai ditinggalkan.
Garapan paling anyar kali ini, Alex sang tuner mencoba memakai Tiger, untuk melawan kreto berbasis SE 250 cc. Karena baru saja diriset, untuk sementara Tiger ini diturunkan di kelas sport 4 tak tune up s/d 200 cc. Hingga Didik petinggi Pengprov IMI, Jatim berdecak kagum dengan prestasinya. Apa saja sih kelebihan pacuan Thomas Ragil kali ini ?

Doping tenaga alias karbu yang agak beda dan kategori baru dalam kompetisi sport4 tak 200 cc. Alex mempercayakan Mikuni TMX 36 dilengkapi power jet alias accelerator pump. Wah keren, memang ini yang selalu menjadi taruhan di kelas ini. Kurang presisi dikit, respon pas start lelet. Sebab, karbu jenis konvensional di kelas ini selalu cenderung dipaksa di campuran pekat, tetap saja kurang maksimal hasilnya.

Beda dengan karbu seri TMX, yang teknologi power jetnya spontan mensuplai avgas masih berupa partikel. Jadi tak perlu bingung menyeting karbu hingga pekat di gasingan bawah. “Start jadi lebih mulus dan speed tetap jalan,“ kata Thomas sang joki. Jalur gas segar digawangi katup produk TK (32 mm) untuk katup masuk dan katup buangnya 29 mm.

Dioperasikan noken as Tiger yang dipangkas bagian base circle diameter 1,2 mm, dengan kondisi nose standar. Hasil akhir pencapaian lifter katupnya terhitung 8,2 mm. Dari sini saja, akurasi gas segar yang disuplai ke ruang bakar kian meningkat. Dengan demikian transfer tenaga mesin ke counter shaft wajib responsif, agar power mesin tak mubazir.

“Tapi sebelumnya hentakan gigi primer ke gigi skunder mesti diredam dulu, untuk mempertahankan torsi mesin tetap besar,” terang Alex yang menambahkan fly wheel 625 gram. Di sektor gigi rasionya mengalami rubahan untuk mengikuti tipikal korekan mesin. Gigi 1(28- 12), 2(28-16), cirri khas gigi 1 ke 2 nya cukup rapat dan minim delay pas lepas start.

Pada gigi 4 tenaga mesin sengaja peak power dimunculkan untuk memancing rpm tinggi lewat perbandingan (25-23). “Agar perbandingan gigi 5 yang masih standar mampu didongkrak final gear 13-40,” timpal Santo manajernya. Proses pembakaran dilayani busi jenis platinum, bermuara pada koil Honda CR-125 dan CDI BRT Hyperband.

Diinstal dengan sistem AC dan disokong magnet Tiger yang juga dimanfaatkan sebagai fly wheel. Sedang kapasitas mesinnya disokong piston Mega Pro over size 100 (64,5 mm) dengan stroke standar Tiger. Dan hasil pembakaran dilepas knalpot hand made dengan leher 28 mm, 36 mm dan diteruskan pemakaian silincer 82 mm. ¦ pid

SPESIFIKASI
KARBU : Mikuni TMX 36 mm PISTON : Mega Pro FINAL GEAR : 13-40 KOIL : Honda CR-125 CDI : BRT Hyperband FLYWHEEL : 625 gram KATUP : TK 32 mm & 29 mm KNALPOT : Handmade leher 28 mm, 36 mm dan silincer 82 mm

Cinta Sejati Untuk selamanya On


ototrend.com - Modifikator Arif Priatmaja, akrab dan gaul dipanggil Kemutz berbendera Konyol Modified bereksperimen inovatif pada kudabesi milik Satriya Perwira Sakti. “Tampilan funky yang dikombinasi berbagai perangkat racing-look,” tunjuk Arif.

“Terpenting nyaman saat dibawa sekolah,“ tukas Satriya, siswa SMUN 1 Sentolo Kulonprogo yang juga tergabung di otomania Geblek Tempe Community. Nuansa funky begitu kentara pada sentuhan cat ala dubcity yang refresh, juga batok setang yang dibuat custom model mata elang, penambahan cakram buritan, juga sok depan dan belakang variasi. Termasuk beberapa bagian yang dikromisasi.

Bagaimana dengan racing-look ?. “Terbukti nyata dengan adanya oil cooler, stabiliser, filter karbu, disc depan lebar dan knalpot free-flow,“ tutur Kemutz yang terlihat kontes-oriented hingga berharap hadir pagelaran berkualitas hadir di kota Jogjakarta. Ayo jangan mau ketinggalan !. ogy

SPEK MODIF
SOK DEPAN : Ride It, SOK BELAKANG : Ride It, SWINGARM : Super Track, BAN DEPAN & BELAKANG : Swallow 215, VELG : Comet, MASTER CAKRAM DEPAN & BELAKANG : Nissin, KALIPER CAKRAM DEPAN & BELAKANG : Kitaco, DISC : Racing Boy, OIL COOLER : Cool, STABILISER : Brembo, FILTER KARBU : Koso, KNALPOT : ADR Racing, AIRBRUSHER : Plentis Paint, MODIFIKATOR : Konyol Modified, ALAMAT : Jl. Brosot Bendungan Km.5 , Jogahan, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo atau HP : 0878 3941 9482. ::

Cinta Sejati Untuk selamanya On Minggu, 16 Mei 2010

ototernd.com - Trend jok profil retro style memang penuh pesona. Guratan-guratan profil kotak-kotak timbul di beberapa bidang sisi atasnya memang bikin penampilan motor kamu makin ciamik. Proses pengerjaan yang harus diimbuhi lapis spon busa tipis di sisi dalam kain jok yang lantas dijahit membentuk tekstur kotak-kotak harus diakui punya kelemahan.
Kalo hujan ‘n tersiram air, rongga-rongga kecil di sekitar jahitan jadi jalan rembesan air. Tentunya bikin bete berhari-hari coz celana pasti ikutan basah akibat rembesan spon busa jok yang dipenuhi air. Pengen tahu solusi tokcer namun murah meriahnya? Nih dia trik keren dari Antox Doel, punggawa Doel Jogx Batu.

Jika sudah seluruhnya disiapkan dari busa jok sampai kain jok bertekstur retronya, langsung saja tebus kantung plastik berukuran besar seharga hanya Rp.500 perak aja. “Kantong plastic inilah yang nantinya kita manfaatkan sebagai lapisan pelindung busa jok” lugas Doel.

Untuk pemasangannya, pertama potong tepian-tepian kantung plastik, lantas sesuaikan panjang dan lebarnya agar sekiranya bisa mengkover seluruh bagian permukaan busa joknya. Setelah siap, lapisi beberapa bagian permukaan busa jok dengan lem agar nantinya plastik tidak mudah bergeser ataupun sobek.

Segera pasang palistik pelindungnya menyesuaikan bentukan busa jok.. So lanjutkan dengan memasang kain jok retro kamu. Dijamin deh rembesan air hanya akan tinggal sejenak saja, begitu menguap dalam beberapa saat saja, celana kesayanganmu nggak akan deh kebasahan juga..: tito

Tim Kreatif :
JOGX by Antox Doel
Jl.Raya Sidomulyo Depan Masjid Al Muttaqin
Bumi Aji Batu (0341-7293345/085755586834)

Cinta Sejati Untuk selamanya On


ototrend.com - “Kalo dulu sih beneran terjun di panasnya aspal sirkuit drag race bareng maskot F1ZR-ku, tapi now kayaknya menarik juga jika tantangannya lain yakni unjuk perform dandanan racing looknya,” lugas Hendro Sarimun.

Nggak pengen salah langkah, Sarimun pun menggaet gerai modif berbendera Toms Airbrush yang soal menata finishing luar terbilang jago. Menomor-satukan konsep trondol, rangka F1Z-R dikit dipermak khususnya di area tail frame yang dipenggal mentok sebatas braket sok buritan. Di area itu pula dipancang papan jok yang ditautkan bareng gas tank silindris.

Makin sporty saat fork depannya didesain ayago style dengan penyambungan as forknya memanjang pake tambahan as fork. Bagian atasnya dicekam kuat tripple clam berbahan plat besi 20 mm.

Nengok kaki-kaki, jelas jika penampakannya mesti dibikin nge-drag abis bareng cangkokan pelek almu berkawinan ban profil gundul. “Yang paling aksi sih nampak di silinder set areanya, sengaja kubikin ompong dengan pengeprasan sirip-siripnya hingga sosoknya tampak mengecil tapi sangar,” tunjuk Sarimun.

Dongkrak total penampakannya, all out body dilabur pen brush, kali ini dipola atraktif dengan warna ungu bergrafis yang dikombo warna putih di setiap bagian rangka dan kaki-kakinya.
“Jangan heran jika melototi gas tanknya, coz kayak baterai raksasa, padahal cuman hasil permainan warna mirip produk baterai era lama,” kekeh Sarimun. .: Tito/fey

Spek Modif
PELEK : Rossi, BAN : Swallow Drag Blaster, GAS SPONTAN : Daytona, FOOT STEP : Yoshimura, CAT : Suzuka, CLEAR : Sikkens, MODIFIKATOR-BRUSHER : Toms Airbrush, Gedangan Sidoarjo

Cinta Sejati Untuk selamanya On

ototrend.com - Menganut aliran racing look bagi pembesut matic drag bike memang cukup mudah. Pasalnya, nggak butuh modal gede dan peras keringat seperti drag beneran, hasil dan tampang modifikasi ranah ini lebih memuaskan.

Nggak heran, Leo dari komunitas Moncelo Solo pun memastikan Yamaha Mio miliknya juga dipermak aliran serupa. "Modifikasi balap lokal paling gaul dan lagi digandrungi. Murah, mudah tapi asyik. Harus diikuti tapi nggak harus contek sana-sini," kelakarnya.

Bersama squad Moncelo, Leo pun mempermak motor keluaran 2008 ini full telanjang, minim bodi dan menyiratkan gaya drag bike Indonesia. Wheelbase pendek, jok minim dan setang ditekuk abis.

So pasti, tetap ada unsur keindahan dengan saputan airbrush menarik di sekujur rangkanya. Leburan brush garapan RFL Paint ini nggak asal semprot, tapi diberi karakter khusus yakni tribal minimalis dengan tiga warna utama. Kuning, gradasi oranye dan pink. Agar kian klop, tiga warna ini tak hanya diterapkan di rangka, tapi juga di komponen lain, termasuk bodi mungil di depan hingga CVT Box.

Khusus bagian kaki, Leo lebih dulu mendandaninya dengan part ceking, seperti pelek model U-shape dengan karet hitam ala slick. Dipilih ring 17 sehingga kesannya mungil tapi kuencang.
Sisi mesin, tak dirombak secara frontal. Hanya variasinya yang dipadu padankan dengan bagus, seperti pemakaian pengapian racing, oil cooler hingga knalpot CLD Racing. Semuanya ikut menambah performa luar drag style yang rapi jali, meskipun minimalis binti manis. .: punk

SPEK MODIFY
SOK DPN ; Kawahara, CAKRAM DPN : Ride-It, MASTER / KALIPER : Brembo, TROMOL DPN : Trusty, SOK BLK ; YSS, TROMOL : Trusty, PELEK DPN / BLK : 120-17, BAN DPN / BLK : 60/80-17, ENGINE ; Korek harian, PISTON : GL Neo tech, KARBU / INTAKE : NSR-SP, OIL COOLER : Daytona, FOOTPEG : AHRS, STABILIZER : Laytona, GAS SPONTAN ; TDR, EPOXY / CAT / CLEAR : Danagloss, KNALPOT : MCC Solo, BRUSHER : RFL Paintbrush - Solo 085727861530.

Cinta Sejati Untuk selamanya On

ototrend.com - Jangan ketipu tampangnya, sikuda besi bertampang road race ini ternyata bertenaga 125 cc. Bukannya Revo yang cuma 110cc, besutan milik I Gusti Ngr Ade Setiawan memang berjubah baru mengusung bodi Revo utuh diatas mesin Karisma.
Sektor mesin menurut Ade udah diupgrade dengan piston Blitz Joy berkarbu PE28 yang mudah disetting kenceng. Makin sip pengapian disuport BRT dengan sektor buang hasil garapan Ahau Motor.

Konsepnya memang petarung balap aspal, footstep diubah gaya underbone dari AHRS, stang juga dibuat mendukung bergaya tekuk dengan kedok separuh milik Vario yang dikepras sisi bawahnya.

Soal tampilan nggak mau kalah dinamis, bodi Karisma yang gendut ditukar seluruhnya dengan milik Honda Revo bergrafis bendera start. Yang tampak kentara ada di rangka utama Karisma sisi tengah yang susah ditutup bodi Revo. .: neo/roel/dnr

SPEK MODIF
SOK DPN: Koso, DISC CAKRAM: RGR&Nissin, KALIPER: Brembo&Nissin, SWINGARM: Posh Factory, SOK BLK: Razor, PELEK: Rossi 160/17, BAN: FDR MP 27/300/17, KEDOK: Vario, BODI: Revo, KARBU: PE 28, PENGAPIAN: BRT, KOPLING: TDR, KNALPOT: Ahau Motor, FOOTSTEP: AHRS, STANG: Ninja, STABILISER: Storm, GAS: TDR, CAT: Blinken, BRUSHER: Eka Jaya Jl. I BSt Ngr Rai 03617903401.

Cinta Sejati Untuk selamanya On

ototrend.com - Gini ini gaya motor kenceng yang sering dipake harian. Simpel dengan mainan warna cerah dan kaki-kaki cingkrang khas besutan Yusto yang asal Lampung tapi nimba ilmu ke kota kelahiran Anang KD ini.
“Ringan dan lumayan kenceng buat dipake seputaran kota,” bilang cowok yang kuliah di UNEJ jurusan Akutansi ini. Memang intinya besutan lempeng demen mengurangi part estede agar bisa memangkas bobotnya. Lihat aja pelek ditukar ceking merk Everace warna coklat dof yang simpel dengan jeruji tegak.

Edannya lagi, rem depan dilepas malah kaki belakang yang ditambal piringan cakram berkaliper Nissin. So saat ngerem cuma ngandalin rem belakang, waduuuuh…ati-ati masuk got! He..he..he..just kiding!

Buat tampilan, bodi jadi diperingan juga. Sayap kiri-kanan sampai separuh tengahnya dilepas. Agar tampak bersih kabel-kabel diperingkas, malah hanya kabel gas dan busi saja yang tampak. Selebihnya dikrom seperti tangki dan kalter mesin. Tampilan resik khas mothai memang jadi kesukaan Yusto. .: roel

SPEK MODIF:
Pelek: Everace V-Shape, BAN: Mizzle 50/90/17, KALIPER: Nissin, CAKRAM: variasi, SOKBREKER BLK: Yoko, TROMOL: CNC, KNALPOT: Custom.

Cinta Sejati Untuk selamanya On

ototrend.com - Sejuta efek bisa ditampilkan secara wah buat motor apapun, apalagi di motor matic yang punya bodi lebar dan dinamis seperti Honda Vario Techno satu ini. Lebih dari itu, profil dan lekuk bodinya yang cukup sporty ikut mendukung performa airbrush grafis yang ditampilkan. Nggak heran, squad CM57 mengaplikasikan aliran ini di motor geberan Haryonogo alias Encang. Konsep yang ditawarkan sebenarnya nggak muluk, tapi idenya orisinil. Digagas oleh brusher gaek Wito Brush from Solo, dijejalilah bodi motor ini dnegan beragam efek khas grafis. Paling kentara, dasaran warna yang dibuat serba nano. Kesannya warna-warni dan nggak monoton. Biar lebih lengkap, diberikan gradasi warna yang tidak terlalu mencolok, dari pink, merah ke oranye hingga kuning.

Yang paling fresh, kombinasi warna-warna ini diselingi dengan efek lain, termasuk watersplash, smoke tipis di setiap warna hingga tulisan 'chang motor' yang dibuat asimetris di beberapa bagian.

Khusus alur dan garisnya sendiri tidak beraturan, tetapi sebagian besar diberikan konsep kilat minimalis dengan tambahan seperti lekukan prinstrip di bagian tengah.
Pemilihan finishing cat terbaik seperti Spieshecker pun turut mendukung performa akhir. Cerah, ceria dan nggak monoton. .: punk/rob/neo

SPEK BRUSH
SOK DPN : Variasi, CAKRAM DPN ; Ninja Dobel disc, KALIPER / MASTER : RRSS / Standar, SOK BLK ; Daytona, CAKRAM BLK : Ninja, MASTER / KALIPER : Nissin, PELEK DPN / BLK ; Bunbon 17, BAN DPN / BLK ; Slick 50/90-17, FILTER : Koso, KNALPOT : CLD Racing. CAT / CLEAR : Spieshecker, BRUSHER : Wito Airbrush, MODIFIKATOR : CM57.