Pages

Cinta Sejati Untuk selamanya On Senin, 07 Juni 2010

yamaha-motor.co.id - Perkembangan sejarah kendaraan roda dua dimasa lalu, dimana saat itu motor hanya bisa dinikmati atau dikendarai mayoritas oleh kaum laki ? laki. Maka di tahun 2002 Yamaha memberikan gebrakan dengan mengeluarkan produk motor automatic bagi kaum wanita. Yamaha matic dari tahun ke tahun selalu berupaya untuk mengerti konsumennya dengan design yang disesuaikan bagi karakteristik konsumen Indonesia. Seiring perkembangan zaman, saat ini Yamaha menjadi pelopor matic di Indonesia hal ini terbukti dengan hampir 4 juta konsumen Indonesia menggunakan Yamaha matic.

Di awal tahun 2010 Yamaha berupaya untuk terus berinovasi dalam dunia otomotif khususnya di pangsa pasar Indonesia. Tahun ini Yamaha membuktikan eksistensinya dengan memberikan warna baru di pasar motor automatic tanah air. Yamaha menghadirkan Yamaha Xeon sebagai pelengkap dari keluarga automatic, selain produk Yamaha sebelumnya yaitu Mio dan Mio Soul.

Yamaha Xeon hadir dengan model sporty dan tampilan yang stylish. Xeon dengan kapasitas mesin 125cc didukung Powerful Engine yang responsif, yaitu dengan beberapa keunggulan mesin seperti DiAsil Cylinder yang menjaga kondisi mesin tetap stabil saat dikendarai, berpengaruh pada bahan bakar lebih irit dan daya tahan yang kuat terhadap gesekan / aus. Forged Piston yang dibuat dengan proses tempa / dipadatkan sehingga menjadikan lebih kuat, ringan dan tahan lama. Throttle Position Sensor yang berfungsi mengatur waktu pengapian pada busi. Untuk pengaturan temperatur agar tetap stabil Xeon dilengkapi dengan radiator menggunakan Liquid Cooled.

Dengan dikeluarkannya produk baru ini Yamaha optimis mampu bersaing di dunia industri otomotif, karena Xeon memiliki keunggulan teknologi yang tinggi di kelas automatic. Yamaha Semakin Di Depan.

Xtraordinary Performance.
Powerful, Sporty, Stylish.
Xeon, Semakin Tak Tertandingi!

Dimensi
P x L x T
1.850 mm x 685 mm x 1.050 mm
Jarak sumbu roda
1.260 mm
Jarak terendah ke tanah
125 mm
Tinggi tempat duduk
750 mm
Berat isi
103 kg
Kapasitas tangki Bensin
4.1 Liter
Mesin
Tipe mesin
4 Langkah, 2 Valve SOHC, Berpendingin cairan
Jumlah/Posisi silinder
Cylinder Tunggal / Mendatar
Volume silinder
124 cc
Diameter x Langkah
52.4 x 57.9 mm
Perbandingan kompresi
10.9 : 1
Daya maksimum
8.05 kW / 8.500 rpm
Torsi maksimum
10.1 N.m / 7.000 rpm
Sistem starter
Electric Starter dan Kick Starter
Sistem pelumasan
Basah
Kapasitas oli mesin
Total : 0.9 Liter / Penggantian Berkala : 0,8 Liter
Tipe karburator
(MIKUNI) BS26SH x 1
Tipe kopling
Kering, Kopling sentrifugal
Tipe transmisi
CVT otomatis
Pola pengoperasian transmisi
Otomatis
Rangka
Tipe rangka
Pipa Baja
Suspensi depan
Teleskopik
Suspensi belakang
Suspensi Tunggal
Ban depan
70/90 ? 14M/C 38P
Ban belakang
90/80 ? 14 M/C 44P
Rem depan
Cakram
Rem belakang
Tromol
Kelistrikan
Sistem pengapian
DC C.D.I
Battery YTZ5S
(MF Battery)
Tipe busi
CR7E

Cinta Sejati Untuk selamanya On Jumat, 04 Juni 2010

Barcover - Pemilik Yamaha Mio Sporty bernama Zona Jember – karena asalnya dari Jember - ini memang ingin tampil beda. Upayanya dilakukan dengan mencomot cover depan Suzuki Skywave 125 lengkap berikut lampu. Pantas jika hasil modif ini disebut gelombang angkasa yang diambil dari arti Skywave.

Kemudian Zona menggandeng Didik dari Difa Modified (DM) untuk memenuhi ambisinya. “Aku pengin motor diubah gaya racing look tapi jangan meniru yang sudah ada,” papar Zona berfilosofi.

Pas memang memilih lampu Skywave. Selain belum pernah dibikin pelaku customized, juga dianggap tidak norak. Lampu Skywave 125 yang dua mata itu juga identik sama moge Yamaha R1.

Didik tidak hanya main sekwilda alias sekitar wilayah dada. Dia juga mulai menyentuh pantat yang awalnya dianggap kurang bohay atau kurang nungging. Makanya dibikin lebih sporty lewat operasi yang bukan operasi plastik. Melainkan operasi fiberglass.

Untuk bagian belakang Didik mengusung jok single seater ala pacuan MotoGP, guna mengejar kesan racing. Meski berkesan sporty, modifikator satu ini juga menambahkan lampu belakang yang ditanam pada bodi belakang. Sehingga tetap mengutamakan safety.

Aroma racing di pantat pun bertambah kental dengan menggusur knalpot standar dipindah ke bawah atau kolong seperti di MotoGP. Selain di undertail, juga ada di kolong. Ini hanya akal-akalan lantaran di pantat sudah ada lampu dan memaksa pipa buang tidak bisa model undertail.

Gaya knalpot macam ini sebenarnya tidak hanya ada di balap MotoGP. Di moge (motor gede) juga banyak yang menerapkan. "Tapi aslinya saya meniru knalpot milik Vespa," kekeh Didik.

Dari dada dan pantat, Didik meraba kaki. Satu set pelek Ride It dan empat cakram Kawasaki Ninja turut mengawal bagian pengereman.

Pemasangan cakram belakang dibarengi pemilihan lengan ayun. Sehingga jadi berfungsi ganda. Tidak hanya sebagai pegangan kaliper rem. Melainkan juga sebagai stabiliser atau penahan roda.

Lengan ini lumayan jitu mengatasi gejala miring ke kanan lantaran as roda Mio hanya ditumpu dari sebelah kiri. Buat skubek versi racing, penambahan lengan ini bisa dikatakan fungsi sekaligus safety.

Untuk bagian atas kaki depan, ada setang bawaan pabrik yang masih tertutup. Kini sudah diganti model terbuka. Dipasang satu set setang berikut segitiga dari Yamaha X1R versi Thailand.

DATA MODIFIKASI
Ban depan : ND Rubber 1,20x80
Ban belakang : ND Rubber 1,40x80
Teromol depan : Ninja
Sok belakang : Showa
Cutting stiker : By Roja Cut
Difa Modified : 0813-3672-3900

Cinta Sejati Untuk selamanya On

JAKARTA, RABU - Malang lagi dilanda deman low rider. Lihat saja karya Fatkhur Rohman terhadap Yamaha Mio 2004. Skubek yang dimodif konsep low rider punya terobosan baru. Saya tidak hanya memanjangkan lengan ayun, tapi juga melebarkan sokbreker depan supaya sumbu roda makin panjang," ungkap sarjana teknik alumnus Universitas Islam Malang (Unisma) itu.

Menariknya, konsep memanjangkan wheelbase cukup sederhana. hanya menambah lengan agar posisi as roda jadi di depan sokbreker. Diikuti pula dengan membalik sokbreker depan, sehingga posisi rem cakram yang tadinya di sisi kanan jadi di kiri. Teknik ini membawa risiko karena dudukan kaliper yang semula di belakang tabung sokbreker kanan, kini jadi di depan sokbreker kiri. "Pemasangan kaliper agak sulit, makanya harus menambah pelat sepanjang 50 mm supaya ada ruang untuk dudukan kaliper," jelas Fatkhur.

Risiko lainnya lagi, sokbreker standar jadi empuk akibat lengannya memanjang. Bakan saat di tes jalan, sepatbor mentok besi segitiga. Solusinya menambah oli sokbreker. Beres dengan kaki depan, giliran yang belakang dan garapannya lebih sederhana. Untuk memperpanjang swing arm ke poros lengan ayun dengan bantuan bikin semacam jembatan. Agar kokoh, konstruksi besi kotak yang kopong dibuat seperti tangga.

Setelah selesai, Fatkhur merasa karyanya belum sempurna.Konstruksi asli monosok belakang tidak kuat. yang dirasa, suspensi motor terlalu empuk dan mantul. Makanya ia mengubah jadi sokbreker ganda di sisi kiri. Caranya, dudukan bawah sok tetap memanfaatkan posisi asli di mesin, hanya dudukan bawah peredam kejut dibuatkan baru. Dan sekarang terlihat seimbang.

Agar Mio bisa lebih mengundang perhatian, kelir motor yang tadinya biru diubah kunig yang terinspirasi dari Jazz. Supaya tidak kelhiat polos, pada bagian belakang ditambah ornamen airbrush tengkorak tipis merah menyala garapan Gaok Airbrush.Trus pada bagian buritan dikasih kamera CCTV yang diletakkan di balik lampu rem. Keren, abis